BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 04 Juli 2012

REMAJA DAN BUDAYA LOKAL

Budaya adalah tradisi, sedangkan budaya lokal merupakan tradisi yang mempunyai kekuatan untuk menjaga suatu kebudayaan yang hidup di tengah masyarakat tersebut. Sebagai masyarakat jawa, penghormatan akan kearifan lokal patut kita budayakan. Begitu pula dengan masyarakat di daerah lain di Negara ini. Budaya lokal adalah hal yang tidak boleh di dilupakan apalagi di tinggalkan. Kekayaan dan keanekaragaman budaya lokal yang dimiliki bangsa ini adalah warisan leluhur bersama yang wajib dijaga dan dilestarikan. Upaya-upaya pelestarian dan penghargaan terhadap kearifan tradisional dan nilai-nilai budaya lokal tidak dapat dipisahkan dari kondisi pemilik dan pengguna utamanya, yaitu masyarakat. Remaja merupakan bagian dari masyarakat yang keberadaannya perlu diperhitungkan. Senagai generasi muda penerus bangsa, tanggung jawab akan kelestarian budaya lokal ada di tangan remaja. Hal pertama yang perlu disadari oleh para remaja adalah bagaimana kita dapat menghargai budaya lokal tersebut. Menghargai erat kaitannya dengan adanya penghormatan, pengakuan, rasa memiliki, dan akhirnya menuju pada usaha-usaha untuk mau menjaga. Wujud pengghargaan remaja terhadap budaya lokal dengan nyata tergambar dalam kesehariannya. Baik dalam pendidikan formal, maupun kegiatan yang bersifat informal dalam lingkungan pergaulan. mengedepankan muatan budaya lokal sebagai sebuah kecintaan terhadap tradisi daerah lokal, sebut saja bahasa jawa, seni tari jawa, seni membatik, itu semua dapat menjadi satu ukuran seberapa besar penghargaan remaja terhadap budaya lokal. Saatnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menaruh perhatian lebih terhadap kearifan budaya lokal, bagaimana budaya lokal dapat di kemas seapik mungkin sehingga menimbulkan daya tarik bagi remaja. Dan dapat merangsang remaja untuk memiliki budayanya. Selain itu, nilai-nilai budaya lokal utamanya yang menyangkut pendidikan budi pekerti sebaiknya di tekankan. Sebagai contoh, betapa hormatnya seorang remaja yang melintas di depan orang yang dituakan lalu membungkukkan badannya dan mengucapkan “Nuwun sewu”. Kondisi demikian semakin langka dijumpai, padahal menyangkut nilai-nilai budaya lokal. Demikian pula pada aspek kehidupan lain.Seperti etika berbicara. Nilai-nilai lokal mengajarkan sopan santun dan menghargai yang dituakan , sehingga ketika salah seorang yang dituakan berbicara maka pantang memotongnya dan secara santun mengeluarkan pendapat ketika ingin menanggapi pembicaraan tersebut. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah seberapa pentingnya penghargaan remaja terhadap budaya lokal? Dewasa ini, terdapat beberapa tantangan dampak globalisasi bagi remaja. Salah satunya kemajuan zaman dan pola pikir remaja tidak lagi dapat dibatasi. Tidak dapat di pungkiri ada anggapan bahwa budaya tradisional tidak mampu menyaingi budaya global yang sedang mendunia. Disinilah perlunya kesadaran remaja bahwa budaya lokal senantiasa akan bertahan apabila kita tidak membiarkannya tertindas. Hal ini perlu di dukung dengan wujud nyata terhadap pengembangan dan pelestarian budaya lokal dan kesenian tradidional. Kegiatan tersebut dalam upaya memposisikan secara aktual peran stategis yang harus dimainkan budaya lokal. Karena selama ini persoalan budaya semakin mendapat tantangan yang berdimensi global, utamanya menyangkut kondisi pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai budaya. Selain itu, kini banyak terjadi ketimpangan tindakan remaja dalam kehidupan sosial di masyarakat. Hal ini membutuhkan perhatian atau konsentrasi yang lebih dari dinas budaya dan pariwisata untuk merespon persoalan-persoalan ini. Tentunya melalui pendidikan formal maupun informal. Pemahaman nilai-nilai budaya lokal dan kesenian tradisional kepada remaja dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pendidikan muatan lokal bagi siswa sekolah, pendidikan muatan lokal, lomba karya tulis, pameran budaya, karnaval budaya, dsb. Penghargaan terhadap kearifan budaya lokal akan bermanfaat luas bagi terwujudnya warga Negara yang beradab dan demokratis apabila dapat dikolaborasi secara kreatif dan dinamis. Dengan menghargai budaya lokal, seorang remaja juga telah berupaya mengikat sikap dan perilaku dalam dalam bermasyarakat untuk lebih apresiasif terhadap nilai-nilai kebaikan, dalam mengantarkan transisi menuju demokrasi yang lebih baik. Sudah saatnya kita tidak tinggal diam. Bertindaklah demi tercapainya kelestarian budaya lokal itu sendiri. Mari mulai dari diri kita sendiri, orang-orang didekat kita, kemudian bersama-sama mengajak masyarakat luas untuk berbuat sesuatu bagi budaya yang hidup bersama kita ! http://djogjalicious.wordpress.com/2009/11/08/remaja-dan-budaya-lokal/

Read More...

PERAN MAHASISWA DALAM MENGAWAL KEBUDAYAAN LOKAL

Mahasiswa sebagai “agen sosial of change” mempunyai tanggung jawab moral terhadap apa yang terjadi pada tanah airnya. Oleh karena itu, dalam stratifikasi sosial mahasiswa di tempatkan dalam golongan middle class yang notabene adalah penyambung lidah masyarakat. Mahasiswa mengemban tugas dalam mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang mungkin saja tidak sesuai dengan kondisi masyarakat pada umumnya di Indonesia. Namun tidak hanya itu tugas yang harus diemban oleh mahasiswa. Mahasiswa tidak hanya berbicara dalam tataran akademis. Tapi juga berbicara tentang bagaimana mengontrol permasalahan-permasalahan sosial. Termasuk dalam masalah melestarikan produk-produk kebudayaan yang begitu kaya dimiliki bangsa ini. Dimana seperti yang kita ketahui di media massa akhir-akhir ini tanpa disadari kebudayaan kita telah “dirampok” oleh Negara tetangga Malaysia. Beberapa kepunyaan Indonesia dari batik, pulau, tari-tarian khas daerah, lagu daerah, sampai makanan pun dengan tanpa malu Negara tetangga kita itu mengklaim bahwa itu adalah kebudayaan mereka. Ini merupakan suatu tamparan bagi bangsa kita untuk lebih menjaga dengan cara melestarikan kebudayaan kita. Lalu dimanakah peran mahasiswa dalam mengawal kebudayaan Indonesia. Namun sebelum itu kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kebudayaan itu sendiri. Apa itu kebudayaan? Taylor mendefinisikan “Kebudayaan itu sebagai pola tingkah laku yang dipelajari yang disampaikan dari satu generasi kepada generasi seterusnya. Aspek kebudayaan tidak boleh disampaikan melalui faktor-fakor baka atau warisan. Kebudayaan merupakan keseluruhan cara hidup masyarakat. Ia merangkumi cara hidup yang termasuk ilmu pengetahuan, kepercayaan seni, undang-undang, moral, adat istiadat dan kemahiran-kemahiran lain yang biasanya dipelajari oleh manusia sebagai seorang anggota di dalam masyarakatnya.” Manakala menurut Dr. Haji Hashim bin Haji Abd. Hamid, 'Dalam konteks kita hari ini kita tak payahlah melihat takrif yang begitu kompleks memadailah kita mengatakan bahawa kebudayaan itu meliputi segala gagasan (idea), alatan (material) dan pengucapan (expression). Atau secara mudah kebudayaan itu adalah segala ciptaan dan warisan manusia hidup bermasyarakat. Ciptaan dan daya cipta atau kreativiti itu lahir dari proses interaksi masyarakat tersebut dengan ekologinya bagi keperluan hidup (biologi) dan bagi menentukan kelangsungan kehidupan mereka (survival). Proses tindak bertindak antara manusia dan alam tabiinya itulah menerbitkan unsur-unsur budaya yang bersifat gagasan (ideational), alatan (technological) dan lembaga (institutional). Dari beberapa definisi yang disebutkan di atas, jelas kepada kita bahawa kebudayaan itu adalah satu cara hidup yang dicipta oleh sesebuah masyarakat dan diwarisi serta diamalkan sesuai dengan fenomena alam atau persekitaran sesuatu bangsa seperti adat resam, kepercayaan, kesenian, bahasa, undang-undang dan sebagainya. Ini berarti setiap masyarakat atau bangsa memiliki kebudayaannya yang tersendiri dan merupakan khazanah bagi generasi yang seterusnya dan harus dijaga dan dipertahankan. Oleh sebab itulah setiap masyarakat tidak mau ada penjajahan kebudayaan pada budayanya kerana mereka mengetahui bahawa kebudayaan itu adalah segala kekayaan yang dimiliki oleh sesuatu bangsa sama ada halnya berbentuk material (fizikal/ lahiriah) atau spiritual (non-fizikal/ batiniah/ rohani) dan oleh karena itulah kebudayaan itu tidak terlepas dari tiga elemen penting yaitu gagasan, alasan dan pengucapan. Peran Mahasiswa Peran mahasiswa dalam mengawal kebudayaan Indonesia, pertama, mahasiswa sebagai kaum akademis mempunyai peranan bagaimana memfilter kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk kedalam masyarakat Indonesia terutama kaum muda yang dalam kenyataannya lebih cepat dapat terpengaruh oleh kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk kedalam gaya hidupnya. Kedua, mendesak pemerintah untuk lebih koorperatif terhadap budayawan-budayawan yang mana mereka lebih akrab dengan hal tersebut. Itu bertujuan agar pemerintah yang mana disini sebagai pemegang kebijakan agar lebih teliti dalam mengaja kebudayaan-kebudayaan Indonesia dengan lebih memerhatikannya dan tidak bertindak pasif. Baik itu dengan membuat dokumentasi budaya-budaya Indonesia, maupun undang-undang yang tegas mengatur permasalahan tersebut. Ketiga, melakukan sosialisasi akan pentingnya menjaga kebudayaan yang merupakan harta bagi bangsa ini. Maka disini perlu adanya kesjasama dengan media massa dalam hal itu karena keefektifan media massa dalam mengadvokasi masyarat Peranan mahasiswa dalam mengawal kebudayaan lokal ini tentunya tidak akan berhasil tanpa adanya kesadaran pada masyarakat pada umumnya. Yang mana kebudayaan yang dimiliki Indonesia ialah sebagai identitas bagi masyarakatnya Indonesia, yang mau tidak mau siapa lagi yang melestarikan kebudayaan Indonesia jikalau bukan oleh warga Negara itu sendiri. Oleh karena itu mari kita sebagai anak bangsa mempunyai tanggung jawab moral untuk menjaga “harta” ini dengan cara melestarikannya. images.finaeum.multiply.multiplycontent.com/.../Artikel%20Kuliah

Read More...

Kemenarikan IndonesiaKu

Ada beberapa kekurangan atau keburukan yang masih melekat di tanah air kita (mungkin persepsi karena pemberitaan yang buruk), ada banyak alasan mengapa kita harus berbangga diri menjadi warga Negara Republik Indonesia. Bagi teman-teman yang masih malu menjadi warga Negara RI wajib baca artikel ini sampai selesai. Yang intinya adalah alasan mengapa kita harus bangga menjadi WNI ? Selain itu Indonesia juga memiliki rekor yang mendunia dan tidak dimiliki oleh negara-negara lain, nah berikut adalah beberapa rekor dari negara tercinta Indonesia : 1. RI merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni). Disini ada 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu : Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dengan luas 539.460 km2), Sumatera (473.606 km2) dan Papua (421.981 km2). 2. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia. 3. Pulau Jawa adalah pulau terpadat di dunia dimana sekitar 60% hamper penduduk Indonesia (sekitar 130 juta jiwa) tinggal di pulau yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah RI. 4. Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku. 5. Negara dengan bahasa daerah yang terbanyak, yaitu, 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia. Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia walaupun bahasa daerah dengan jumlah pemakai terbanyak di Indonesia adalah bahasa Jawa. 6. Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia sekitar 216 juta jiwa atau 88% dari penduduk Indonesia. Juga memiliki jumlah masjid terbanyak dan Negara asal jamaah haji terbesar di dunia. 7. Monumen Budha (candi) terbesar di dunia adalah Candi Borobudur di Jawa Tengah dengan tinggi 42 meter (10 tingkat) dan panjang relief lebih dari 1 km. Diperkirakan dibuat selama 40 tahun oleh Dinasti Syailendra pada masa kerajaan Mataram Kuno (750-850). Candi Borobudur 8. Tempat ditemukannya manusia purba tertua di dunia, yaitu : Pithecanthropus Erectus yang diperkirakan berasal dari 1,8 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus 9. Republik Indonesia adalah Negara pertama yang lahir sesudah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945. RI merupakan Negara ke 70 tertua di dunia. 10. Indonesia adalah Negara pertama (hingga kini satu-satunya) yang pernah keluar dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tgl 7 Januari 1965. RI bergabung kembali ke dalam PBB pada tahun 1966. 11. Tim bulutangkis Indonesia adalah yang terbanyak merebut lambang supremasi bulutangkis pria, Thomas Cup, yaitu sebanyak 13 x (pertama kali th 1958 & terakhir 2002). Tapi riskan untuk dilampaui China, melihat trend terakhir ini. Terakhir Piala Ini Diangkat 12. Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua. 13. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA ! tepatnya di Blok Natuna. Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina GAS ALAM BLOK NATUNA 14. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia. Letaknya di Pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. Tebang saja semua pohon di hutan itu maka bumi pasti kiamat. Karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan Amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. Sungguh sangat ironis sekali. 15. Indonesia menempati peringkat 1 dalam produk pertanian, yaitu : cengkeh (cloves) & pala (nutmeg), serta no.2 dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil). 16. Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80% di pasar dunia. 17. Terumbu Karang (Coral Reef) Indonesia adalah yang terkaya (18% dari total dunia). 18. Indonesia memiliki species ikan hiu terbanyak didunia yaitu 150 species. 19. Biodiversity Anggrek terbeser didunia : 6 ribu jenis anggrek, mulai dari yang terbesar (Anggrek Macan atau Grammatophyllum Speciosum) sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang tidak berdaun), termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua. 20. Memiliki hutan bakau terbesar di dunia. Tanaman ini bermanfaat untuk mencegah pengikisan air laut / abrasi. 21. Binatang purba yang masih hidup : Komodo yang hanya terdapat di pulau Komodo, NTT adalah kadal terbesar di dunia. Panjangnya bias mencapai 3 meter dan beratnya 90 kg. Komodo 22. Rafflesia Arnoldii yang tumbuh di Sumatera adalah bunga terbesar di dunia. Ketika bunganya mekar, diameternya mencapai 1 meter. Rafflesia Arnoldii 23. Memiliki primata terkecil di dunia, yaitu Tarsier Pygmy (Tarsius Pumilus) atau disebut juga Tarsier Gunung yang panjangnya hanya 10 cm. Hewan yang mirip monyet dan hidupnya di atas pohon ini terdapat di Sulawesi. Tarsier Pygmy 24. Tempat ditemukannya ular terpanjang di dunia yaitu, Python Reticulates sepanjang 10 meter di Sulawesi. 25. Ikan terkecil di dunia yang ditemukan baru-baru ini di rawa-rawa berlumpur Sumatera. Panjang 7,9 mm ketika dewasa atau kurang lebih sebesar nyamuk. Tubuh ikan ini transparan dan tidak mempunyai tulang kepala. 26. PT. PAL sukses membuat salah satu kapal terbaik di dunia "Star 50" berbobot 50,000 ton. Salah satu Negara yang memesan kapal ini adalah Singapura. Kapal Star 50 27. Di Singapura, gamelan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya. 28. Pabrik/manufaktur Mattel (boneka Barbie USA) hanya ada 2 di dunia. Pabrik pertama berada di China dan lainnya di Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. 29. Brand internasional yang amat prestisius, Gucci, menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya. 30. Mobil terpopuler di Uni Emirat Arab adalah Toyota Kijang Innova yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia. 31. Bunga nasional Korea Utara yang amat popular Kimilsungia berasal dari Indonesia dan diberi nama oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno. Bunga Kimilsungia 32. Tahukah Anda, Air Bridge – tangga belalai menuju pintu pesawat yang ngetrend di bandara-bandara dunia kali pertama dibuat oleh PT Bukaka, Indonesia. Air Bridge 33. Pejuang HAM legendaris dan bapak pembebasan Negara Afrika Selatan, Nelson Mandela, setelah berhasil menghapus Apartheid di negerinya, mengakui bahwa perjuangannya itu diinspirasikan oleh perjuangan Syekh Yusuf dari Makassar. 34. Tahun 2002, dalam Special Edition TIME magazine on Asian Heroes, penyanyi Iwan Fals menjadi cover fullpage. Begitu juga dengan Aa Gym di tahun 2006 (The Holy Quran). 35. Mobil prestisius, Mercedes Benz, menggunakan knalpot buatan Indonesia, yang pengerjaannya sepenuhnya dilakukan di Purbalingga, Jawa Tengah. 36. Presiden RI ke-3, BJ Habibie adalah pemegang 46 paten di bidang aeronautika dunia. 37. David Foster mengaku, lagu ciptaanya ‘To Love You More’ yang dibawakan Celine Dion terinspirasi dari musik Keroncong yang berasal dari Indonesia. 38. Menara Kuala Lumpur ternyata dirancang oleh putra Indonesia, Ir.Achmad Murdijat alumni ITB. 39. Indofood merupakan produsen mie instan terbesar di dunia. 40. Tas Bagteria made in Indonesia telah dijajakan di berbagai etalase di mall-mall kelas atas di 32 negara di seluruh penjuru dunia. Public figure dunia yang mengenakan produk ini antara lain Paris Hilton, Zara Phillips, Emma Thomson, dan Audrey Tatou. 41. Tiga jenis kopi andalan Starbucks di Seattle, AS, adalah : Sumatera, Java Mocha dan Toraja Coffee. Ketiga jenis kopi ini dipajang di etalase paling depan. 42. Koin Ringgit Malaysia dan passport Malaysia adalah produksi PT PERURI. 43. Seragam serdadu NATO diproduksi oleh PT Sritex, Solo, Jawa Tengah. 44. Kacang Dua Kelinci (PT Dua Kelinci), menjadi sponsor Real Madrid. 45. Motor GP, Produsen Honda menggunakan jargon ”One Heart” (Honda Indonesia) yang terpasang di motor balapnya, Yamaha juga membubuhi jargon ”Semakin di Depan” di baju balapnya. Walaupun motor Jepang, tapi semua produksinya dilakukan di Indonesia. 46. Stadion Gelora Bung Karno merupakan stadion terbesar ke-2 di Asia. 47. Senjata yang namanya Kriss SVD terinspirasi dari senjata tradisional Indonesia, Keris. Pencipta Kriss SVD ternyata pernah tinggal di Indonesia. 48. Sepatu Adidas bekerja sama dengan salah satu perusahaan sepatu Indonesia dan merupakan satu-satunya perusahaan sepatu yang dipercaya oleh Adidas untuk memproduksi Football Shoes di seluruh dunia. 49. Biji kopi luwak adalah biji kopi termahal di dunia, dan produsennya adalah Indonesia. 50. Jersey dan Jaket Official Manchester United adalah buatan Indonesia. Aku bangga karena masih banyak catatan-catatan yang belum bisa aku catat dalam catatanku ini, aku harap tidak berkurang tetapi akan banyak goresan-goresan, catatan-catatan dan prestasi-prestasi yang akan dibuat oleh bangsaku ini. Meskipun demikian jika kita tidak merawat, melestarikan, membuat inovasi dan sadar dengan kekayaan dan keaneka ragaman ini jangan harap NKRI bisa di jaga dari sabang sampai merauke, dari miangas sampai rote. Hanya orang-orang yang memaksakan kehendak dan menutup dirilah (tidak mencintai keberagaman) yang akan tertawa di atas disintegrasi bangsa. Tidak ada NII, Tidak ada RMS, Tidak Ada Papua Merdeka, Yang Ada Hanya NKRI di bawah Pancasila dan UUD 1945. http://dteater.blogspot.com/2011/12/kemenarikan-indonesiaku.html

Read More...

Indahnya Indonesiaku

Lihatlah Negara kita Indonesia begitu indah alamnya jika kita dapat menjaganya dari kerusakan, yang mengakibatkan kebakaran, kebanjiran, kerusakan alam, kotor, bau, macet. Mungkin itu akan terlontar dari mulut kebanyakan orang di Indonesia. Padahal, semua itu disebabkan oleh manusia manusia Indonesia sendiri. Dan tidak banyak yang bisa menjaga dari keterburukan omongan orang. Dan dengan tidak malu, dirinya mengatakan Indonesia sudah rusak. Itu semua omongan omongan yang seharusnya tidak boleh dan dilarang keras mengatakan bahwa Negara sendiri diperlakukan sedemikian. Seperti tak punya malu saja. Indonesia itu indah, buktinya banyak sekali turis-turis yang mendarat di Indonesia untuk menikmati berbagai keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian.Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi Musik Di Indonesia Indonesia memiliki berbagai macam alat musik contohnya adalah angklung, gamelan, calung dan masih banyak lagi. Gamelan pun memiliki banyak macam antara lain gamelan bali (gamelan semar pagulingan, gamelan gong kebyar, dan gamelan semaradana. Angklung juga mamiliki banyak macam yakni angklung kenekes, angklung dogdog lojor, angklung gubrag dan angklung badeng. sama dengan gamelan dan angklung calung juga memiliki jenis yakni, calung rantai dan calung jinjing. Seni Batik Sebagai Hasil Kebudayaan Seni batik adalah hasil dari budaya nenek moyang Indonesia. Sebelum kita sepakati bahwa seni batik adalah merupakan hasil kebudayaan maka perlu dijelaskan terlebih dahulu apa itu kebudayaan. Kebudayaan dalam buku antropologi koentjaraningrat secara etimologi atau kebahasaan berasal dari kata Budi yang artinya akal dan daya yang mempunyai arti kekuatan. Budaya yaitu kekuatan akal. Sedangkan menurut terminology atau arti luas menurut koentjaraningrat yaitu keseluruhan system, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Wayang golek Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan ”bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, selain wayang kulit, yang paling populer adalah wayang golek. Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam diantaranya wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang wong, dari semua wayang itu dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain. http://indonesiaku-indahnyaindonesiaku.blogspot.com/

Read More...

Budaya Baru di Indonesia

Budaya Baru di Indonesia, Budaya Anti Korupsi. Mungkinkah?

Hidup sederhana Gak punya apa-apa tapi banyak cinta Hidup bermewah-mewahan Punya segalanya tapi sengsara Seperti para koruptor ( Slank - Seperti Para Koruptor) Apakah Anda tahu lirik lagu tersebut? Ya, bagi Anda para Slankers tentunya tahu betul lagu itu. Di saat negara kita dilanda krisis dan kemiskinan. Tak jarang dari mereka hidup sederhana dan seba kekurangan. Namun mereka justru menerima keadaan dengan apa adanya. Sedangkan di sisi lain, para politisi yang diduga terkait dengan korupsi diseret satu per satu menuju BPK untuk memberikan pertanggungjawaban. Dan tak sedikit dari mereka ternyata benar-benar melakukan korupsi. Cocok dengan lirik lagu itu. Negara Indonesia, negara yang kaya akan sumber alam dan warisan budaya, dan sampai saat ini belum terlepas dari belenggu korupsi. Apa mungkin sudah mendarah daging ya? Fenomena korupsi ini semakin hebat saja kelihaiannya sebagai “tukang garuk yang tak kelihatan” sehingga menghambat proses pemerataan hasil pembangunan secara adil di Indonesia. Bukan hanya di negara kita saja, bahkan di negara-negara berkembang lainnya juga mengalami masalah yang sama dengan kita. Korupsi dan rombongan keturunannya (kolusi, nepotisme, dikriminasi diam-diam, sogok, suap, pemerasan dan penipuan), hingga tak ada satupun orang termasuk para politisi yang jujur dan bersih sanggup untuk memberantasnya. Padahal semua orang di dunia ini setuju jika para koruptor diberantas habis. Namun persoalannya, memang tidak bisa dihadapi dengan statemen belaka. Pernyataan korupsi sebagai sebuah kebudayaan tetap menjadi sebuah pernyataan yang melahirkan dua pandangan yang berbeda. Ada pihak yang menganggap bahwa tindak korupsi merupakan sebuah budaya dan ada juga yang menentang hal ini. Perbedaan ini timbul karena adanya perbedaan pemahaman kebudayaan, tergantung dari sudut pandang mana mereka menilainya. Korupsi bisa dikatakan sebagai sebuah kebudayaan jika kebudayaan itu diartikan sebagai sebuah tingkah laku yang terus diwariskan dari generasi ke generasi, sebuah kebiasaan yang terus terpelihara dalam masyarakat baik secara pribadi maupun kelompok besar seperti Bangsa Indonesia. Di sisi lain, korupsi dianggap bukanlah sebuah kebudayaan sebab korupsi sungguh bertentangan dengan nilai dan unsur kebudayaan itu sendiri. Umumnya, setiap orang yang melakukan korupsi dilatarbelakangi oleh keinginan individu atau kelompok tertentu untuk memperoleh kebahagiaan. Nah, kebahagiaan inilah yang dianggap sebagai suatu nilai yang patut diperjuangkan oleh tiap orang agar ia memperoleh kehidupan yang layak sebagai seorang manusia. Keinginan untuk melakukan korupsi adalah salah satu sarana untuk mewujudkan cita-cita kebahagiaan hidupnya, meskipun cara yang ditempuh justru melanggar norma atau nilai yang ada di dalam masyarakat itu. Korupsi merupakan sebuah perilaku yang melanggar tatanan nilai dalam masyarakat misalnya nilai kejujuran, keadilan, kebaikan, kedamaian, dan lain-lain. Nilai kejujuran yang berkembang dalam masyarakat Indonesia ini kemudian terganti oleh sikap baru yaitu berbohong, egois, dan hanya mementingkan diri sendiri. Sikap-sikap seperti itulah yang menjadikan penghancur nilai-nilai kebudayaan nasional Bangsa Indonesia. Mengulas tentang korupsi, di sini saya akan mengaitkan korupsi sebagai sebuah kebudayaan dan budaya anti korupsi dengan pendekatan teoritis dalam sosiologi. Ada dua pendekatan teoritis yang dianggap penting dalam hal ini, yakni pendekatan fungsional struktural dan pendekatan konflik. Pendekatan fungsional struktural menganggap bahwa masyarakat pada dasarnya menganut dasar kata sepakat para anggotanya akan nilai kemasyarakatan tertentu. Pendekatan ini memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi ke dalam bentuk keseimbangan. Sedangkan pendekatan konflik adalah adalah pendekatan yang melihat setiap masyarakat berada di dalam proses perubahan yang tidak pernah berakhir dan mengandung konflik-konflik didalamnya. Setelah melihat uraian di atas, ada hal yang sangat membedakan diantara kedua pendekatan tadi, yakni ada atau tidak adanya konflik yang merupakan sumber terjadinya perubahan kemasyarakatan. Saya tertarik dengan kritik yang dilontarkan David Lockwood bahwa pendekatan fungsiobnal struktural terlal menekankan proses-proses keinginan perseorangan diatur secara normatif untuk menjamin terpeliharanya stabilitas sosial. Disini Lockwood menjelaskan kepada kita bahwa faktanya setiap situasi sosial terdapat tata tertib normatif dan disposisi yang melahirkan konflik. Tumbuhnya tata tertib sosial justru mencerminkan adanya konflik dalam masyarakat. Sama halnya dengan korupsi, ketika kebanyakan orang mengagung-agungkan makna kejujuran, amanah, dan tanggung jawab yang harus mereka pegang teguh, ternyata hal tersebut menimbulkan konflik di dalamnya. Bisa jadi, hal inilah yang menyebabkan korupsi tetap ada di negara kita. Timbulnya budaya korupsi ini juga dilatarbelakangi dengan sikap adanya pemberian kekuasaan otoritatif dalam masyarakat. Karena terdapat perbedaan tingkat pembagian otoritas inilah, maka akan menimbulkan kepentingan yang berlawanan satu sama lain. Keinginan untuk membangun sebuah bangsa yang berperadaban maju disertai dengan nilai budi pekerti yang luhur, justru ada di sisi lain yang berusaha untuk melunturkannya dengan korupsi. Adanya kontradiksi antara kepentingan bersama maupun kepentingan individu akan menimbulkan konflik yakni munculnya sebuah kebudayaan baru, budaya korupsi. Munculnya anggapan bahwa konflik merupakan gejala kemasyarakatan yang melekat dalam hidup masyarakat, sehingga tidak mungkin dilenyapkan. Bisa saja gejala itu lenyap, namun ia hanya akan lenyap bersama dengan lenyapnya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan hanyalah mengendalikannya agar budaya korupsi tidak akan terus menjamur dan berkembang biak. Bagaimana caranya? Yakni dengan mendukung penuh budaya anti korupsi. Namun untuk menggeser budaya korupsi dengan budaya anti korupsi tidaklah mudah. Kita harus membangun sebuah nilai-nilai baru, nilai yang lebih mudah diterima oleh mayarakat. Sebenarnya, adanya mentalitas modern seperti budaya konsumtif, berfikiran pendek, tidak mau bekerja keras, dan lain-lain. Ada satu titik pencerahan yang bisa kita manfaatkan. Dalam hal ini korupsi bisa dihilangkan dengan mengembangkan sebuah budaya tandingan seperti nilai-nilai agama. Setiap agama pasti mengembangkan nilai kerja keras, tanggung jawab, rasa bersalah dan lain-lain. Nah, inilah tantangan kita bagaimana kita dapat mengajarkan dan menerapkan nilai-nilai tersebut kepada masyarakat dengan cara yang lebih fresh. Sebagai contoh, kita mengusahakan nilai kerja keras dalam masyarakat. Kita berusaha berfikir bahwa kita akan lebih bahagia jika kita bisa menikamti hasil jerih payah yang merupakan buah dari kerja keras kita sendiri bagaimana caranya menanamkan kebudayaan anti korupsi. Dan setelah itu kita menularkan dan mengajak orang di sekitar kita, dengan cara halus, dan dapat meyakinkan orang di sekeliling kita, bahwa korupsi itu tidak baik, karena korupsi sama dengan mencuri yang berarti merampas hak orang lain atau mengambil sesuatu yang bukan milik kita sendiri. http://windakutubuku.blogdetik.com/2011/10/22/budaya-baru-di-indonesia-budaya-anti-korupsi-mungkinkah/

Read More...

Budaya Bangsa Indonesia

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupannya yang dijadikan milik diri dengan cara belajar. Kebudayaan mempunyai tiga wujud dasar, yaitu sebagai ide atau gagasan, sebagai perilaku manusia yang berpola, dan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Selain itu, kebudayan memiliki tujuh unsur utama. Ketujuh unsur itu; sistem pengetahuan, sistem peralatan hidup dan teknologi, organisasi sosial, sistem bahasa, sistem religi, sistem mata pencaharian hidup, dan kesenian. Robert H Lowie menyatakan : “Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal”. Kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Indonesia merupakan merupakan negara kepulauan, yang terdiri dari 17.508 pulau. Setiap Pulau memiliki beberapa suku, di Indonesia terdapat kurang lebih 300 suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki budaya yang berbeda, yang menjadikan keragaman budaya di Indonesia. Bentuk keragaman budaya di Indonesia, di antaranya sebagai berikut: a. Bahasa Daerah Setiap suku bangsa, memiliki bahasa sendiri. Contoh: bahasa Jawa, bahasa Madura, bahasa Batak, bahasa Sunda, bahasa Minangkabau, bahasa Bali, dan bahasa Banjar. b. Adat Istiadat Adat istiadat meliputi tata cara dalam upacara perkawinan, upacara keagamaan, kematian, kebiasaan, dan pakaian adat. c. Kesenian Daerah Kesenian daerah, meliputi seni tari, rumah adat, lagu daerah, seni musik dan alat musik daerah, cerita rakyat, serta seni pertunjukan daerah. Keragaman budaya yang ada diharapkan dapat menjadi sesuatu yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia, keragaman yang ada bukan berarti memecah-belah bangsa Indonesia itu tersendiri akan tetapi memperkaya dan memperkokoh kesatuan bangsa Indonesia dan keberagaman budaya ini dapat dilestarikan menjadi sesuatu yang dapat dibanggakan dari bangsa Indonesia. 2.2 Budaya Bangsa Indonesia Di Klaim Bangsa Lain Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan sumber alam nya yang melimpah. Bangsa Indonesia sendiri merupakan bangsa yang multi yaitu multibahasa dan multibudaya yang apabila dikelola dengan baik akan dapat meningkatkan devisa negara yang nantinya dapat memakmurkan Masyarakat Indonesia. Budaya Indonesia itu banyak sekali yang berasal dari berbagai propinsi yang ada di Indonesia. Budaya Indonesia tersebut biasanya dapat berupa pakaian adat, tarian daerah, atau apa saja merupakan ciri khas dari suatu daerah. Indonesia yang merupakam kumpulan pulau-pulau dari sabang sampai merauke pastilah banyak menyimpan berbagai budaya. Budaya tersebut merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dilestarikan. Tetapi pada kenyataannya budaya Indonesia sekarang ini sudah banyak di klaim atau akui oleh negara lain. Seperti halnya batik yang merupakan budaya bangsa Indonesia tetapi di klaim oleh bangsa lain menjadi milik bangsa tersebut. Tidak hanya batik saja yang di klaim oleh bangsa lain masih banyak lagi seperi Tari Bali yang jelas-jelas milik Bali tetapi diakui oleh bangsa lain yaitu Malaysia. Berikut adalah beberapa budaya Indonesia yang di klaim atau diakui Negara lain: alat Musik Angklung, Lagu Jali-Jali, Lagu Jali-Jali dari Sumatera Barat, Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku, Motif Batik Parang dari Yogyakarta, Alat Musik Gamelan dari Jawa, Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur, dan masih banyak lainya. Budaya bangsa yang beraneka ragam lainnya dapat diklaim oleh bangsa lain jika bangsa Indonesia tidak berusaha untuk melestarikan dan memajukan kekayaan yang kita miliki. 2.3 Batik Merupakan Budaya Bangsa Kita telah mengetahui bahwa salah satu budaya bangsa Indonesia adalah batik. Secara etimologi, kata "batik" berasal “amba” yang berarti menulis dan “nitik”. Batik, sebagaimana namanya disebut “mbatik” juga berarti “mbabate teko sitik”. Artinya: membatik membutuhkan kesabaran luar biasa, mengingat membatik bersumber dari kata hati. Membatik juga merupakan pekerjaan yang padat karya sebab membatik membutuhkan banyak tenaga kerja, mulai dari mendesain, menggambar motif, membuka-tutup kain dengan malam, mewarnai, hingga memasarkan batik itu sendiri. Oleh karena itu, membatik seringkali diartikan pula sebagai “ngemban titik”. Kata batik sendiri merujuk pada teknik pembuatan corak, menggunakan canting atau cap, dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak yang disebut malam-lilin batik (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain batik adalah kain yangm memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna dan motif batik merupakan aplikasi dari ciri khas dari daerah itu sendiri. Ditinjau dari sisi historis, seni membatik adalah budaya asli Indonesia. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di tanah Jawa. Dalam beberapa catatan,pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram,kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Jadi, kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang sampai kerajaan dan raja-raja berikutnya dan tersebar keseluruh pelosok indonesia. Budaya membatik telah mengakar dari ribuan tahun lalu. Pada awalnya, kain batik hanya dikenal sebatas lingkungan keraton atau kerajaan yang semula hanya dipakai oleh kalangan bangsawan dan raja-raja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kain batik selanjutnya dikenal luas di kalangan rakyat dan terus berkembang hingga masa sekarang. Jumlah dan jenis motif kain batik yangmencapai ribuan jenis ini mempunyai ciri khas pada masing-masing daerah di Indonesia. (Fuadi, 2009). Nilai budaya yang terkandung dalam batik mencerminkan tingginya nilai seni yang dimiliki bangsa ini (Dewan Bahasa dan Pustaka, 2001). Nilai historis perjalanan bangsa Indonesia dengan akulturasi budaya bangsa lain seperti Cina, nilai keluhuran budaya kerajaan-kerajaan zaman dahulu, nilai kreatifitas bangsa Indonesia, dan nilai kerukunan bangsa Indonesia tercermin dalam batik. Kita telah mengetahui bahwa masing-masing daerah di Indonesia memiliki corak batik tersendiri dan setiap motif batik mencerminkan kekhasan masing-masing daerah. Motif-motif tersebut tidak hanya menjadi ciri khas daerah, tetapi juga menjadi simbol budaya daerah tersebut. Bisa kita lihat dari motif batik irian. Batik ini didominasi corak burung cendrawasih yang menggambarkan keadaan alam. Batik Irian melukiskan daerah Irian yang kaya pepohonan dan bukit-bukit dengan burung cendrawasih diantara pepohonan (Suhersono, 2006). Berbeda dengan motif batik irian Motif-motif batik Surabaya lebih menunjukkan budaya yang ada di daerah pesisir. Ini menjadikan banyaknya corak batik di Indonesia sangat variatif mengingat banyaknya ragam budaya yang ada di Negara kita tercinta. Jadi, batik jika ditinjau dari berbagai sudut pandang merupakan produk budaya unggulan asli dan khas Indonesia yang patut untuk dibanggakan. Batik merupakan khazanah budaya pertiwi yang akan menjadi daya saing bagi bangsa-bangsa tangguh dengan produk budaya bangsa lain tentunya. 2.4 Sekolah Sebagai Tempat Menanamkan Rasa Nasionalisme Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Nasionalisme adalah suatu ideologi yang meletakan bangsa dipusat masalahnya dan berupaya mempertinggi keberadannya, maksudnya adalah suatu gerakan ideologis untuk mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan, dan identitas bagi suatu populasi yang sejumlah anggotanya bertekad untuk membentuk suatu ” bangsa ” yang aktual atau ” bangsa ” yang pontesial. Berikut arti nasionalisme menurut para ahli : a. Menurut Ernest Renan, Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara. b. Menurut Otto Bauar, Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang c. Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. d. Menurut L. Stoddard: Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa. Secara umum nasionalisme diartikan bentuk dari rasa cinta tanah air, dimana seseorang atau sekolompok manusia tinggal dan memperoleh kehidupan. Rasa cinta ini timbul karena adanya karena adanya perasaan senasib antara sesama manusia yang ada dalam sebuah kelompok dan mendiami suatu daerah Rasa nasionalisme dapat berupa memelihara dan mempertahankan potensi alam, budaya daerah, bangga terhadap tanah air, sikap bela negara dari gangguan-gangguan baik dari dalam maupun dari luar negeri, rasa nasionalisme juga ditunjukkan dari usaha masyarakat untuk memajukan negara misalnya di bidang ilmu pengetahuan, olahraga dan banyak lainnya yang dapat mengangkat bangsa ini di mata dunia. Apabila masyarakat Indonesia memiliki rasa nasionalisme bukan hal yang susah menjadikan Negara ini menjadi Negara yang maju. Penanaman rasa nasionalisme dapat dilakukan di lingkungan sekolah. Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada anak didiknya secara lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Tidak hanya memberikan pengetahuan secara umum tetapi juga memberikan pelajaran moral dan menanamkan rasa nasionalisme terhadap anak didik. Penanaman rasa nasionalisme bisa terwujud di sekolah melalui pelajaran pendidikan pancasila, sejarah perjuangan para pahlawan, perkenalan budaya bangsa melaui pelajaran muatan lokal. diharapkan sekolah dapat diberdayakan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pada anak bangsa yang tentunya akan menjadi penerus bangsa kita sendiri. 2.5 Penggunaan Baju Batik di Sekolah Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa rasa nasionalisme dapat ditanamkan di sekolah dan salah satu sikap rasa nasionalisme adalah dengan mencintai budaya bangsa dimana batik merupakan satu dari berbagai jenis budaya bangsa Indonesia. Sebenarnya penggunaan baju batik di sekolah sudah dilaksanakan sejak dulu, bisa saya ingat bahwa ketika saya masih di sekolah dasar, penggunaan baju batik dilaksanakan di sekolah setiap hari jumat. Memang pelaksanaan pemakaian baju batik di sekolah telah populer dari dulu tetapi pengenalan terhadap baju batik sendiri kurang dilaksanakan. Jadi pemakaian baju batik tanpa ada pengenalan atau pengetahuan akan arti dan sejarah batik sendiri akan jadi sia-sia. Dan dari pengalaman saya di sekolah dulu, penggunaan baju batik hanya dilakukan di tingkatan sekolah dasar saja, sedangkan di tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas tidak diberlakukan. Ini bukti nyata bahwasanya pengenalan budaya masih setengah-setengah. Dari pengalaman yang ada yaitu pengakuan budaya kita oleh Negara lain diharapkan peran masyarakat dapat menyadari akan pentingnya budaya bangsa dan mulai melakukan gerakan yang dapat melestarikan dan mempertahankan budaya tersebut. Dan gerakan pelestarian budaya bangsa dapat dilakukan dengan pengenalan dan penggunaan baju batik di sekolah pada hari tertentu. Dengan begitu batik dapat dikenal oleh anak didik dan bukan hanya dikenal saja tetapi dilestarikan kepada generasi berikutnya yang akan menjadi penerus bangsa Indonesia KONDISI YANG DIHARAPKAN 3.1 Keragaman Budaya Indonesia Tetap Lestari Belakangan ini terlihat jelas usaha dari pemerintah untuk mematenkan sebagian budaya bangsa, mengingat banyaknya budaya bangsa kita yang di klaim Negara tetangga. Usaha yang dilakukan sekarang hendaklah bukan hanya reaksi sesaat yang timbul karena adanya aksi yang membuat seluruh komponen negara menjadi panas dan bergerak cepat untuk menarik pengakuan bangsa tersebut dengan segala bukti yang ada. Bukan hanya pihak pemerintah yang sibuk, tetapi terlihat dari masyarakat yang gencar menunjukkan kebudayaan bangsa dengan pemakaian batik misalnya, bisa terlihat dari banyaknya busana batik yang digunakan dan naiknya produksi batik. Keadaan seperti inilah yang terus harus dijaga, bukan hanya terhadap batik saja tetapi juga dengan keragaman budaya kita yang lain yaitu lagu daerah, pakaian adat, rumah adat, alat music daerah, tari daerah. Untuk melestarikan kekayaan bangsa sebenarnya bukan hal yang sulit, kita dapat melestarikan budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya menggunakan baju batik, menyanyikan lagu-lagu khas daerah masing-masing. Dan untuk itu semua perlu adanya peran dari pemerintah dan masyarakat. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk melestarikan budaya. Pemerintah berkewajiban untuk mendorong masyarakat baik lewat program wajib menggunakan batik di instansi pemerintahan dan sekolah, atau dengan iklan layanan masyarakat tentang budaya bangsa Indonesia dan mengajak masyarakat turut bekerja untuk melestarikannya. Dan masyarakat sendiri harus menyadari pentingnya budaya bangsa dapat melestarikannya dimulai dari keluarga masing-masing. Dengan adanya kerja sama dan kesadaran pemerintah dan masyarakat keragaman budaya yang beragam dapat dilestarikan dan tentunya tidak ada lagi pengakuan terhadap apa yang kita miliki oleh negara lainnya. 3.2 Negara Lain Mengenal Keragaman Budaya Indonesia Pengakuan unesco pada 2 Oktober 2009 lalu yang mendeklarasikan bahwa “batik sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia (Intangible Cultural Heritage of Humanity), pengakuan ini adalah bukti dari peran pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan batik, bukan saja melestarikannya tetapi juga memperkenalkan budaya bangsa Indonesia ke dunia internasional. Terlihat dari sejak pengakuan unesco bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia banyak masyarakat yang bangga, bukan hanya bangga saja tetapi ikut juga dalam memproklamirkannya dengan menggunakan batik. Terlihat jelas bahwa rasa nasionalisme masyarakat meningkat dengan mengangkat budaya bangsa dunia internasional. Pengakuan unesco merupakan awal dari pergerakan usaha bangsa Indonesia dalam memperkenalkan budaya Indonesia yang lain ke dunia internasional. Terbukti pemerintah sekarang tengah menangani hak pematenan beberapa budaya bangsa yaitu: alat music angklung dan wayang. Dengan adanya usaha ini, satu per satu budaya bangsa ini akan diakui oleh Negara lain dan dampak nya akan terasa pada seluruh masyarakat Indonesia. 3.3 Meningkatnya Rasa Bangga Anak Didik akan Batik Dengan penetapan batik sebagai budaya bangsa oleh unesco pada 2 Oktober 2009 lalu, pada saat itu pula presiden menetapkan hari batik nasional. Penetapan hari batik ini merupakan pengghargaan akan adanya batik sebagai budaya bangsa dan telah diakui di luar Negara Indonesia. Penetapan hari batik dapat mengingatkan masyarakat akan adanya budaya bangsa, jadi setiap tahunnya ada hari khusus untuk menunjukkan satu dari kebudayaan bangsa. Tetapi satu hari dalam satu tahun dirasa kurang memberikan hasil dalam mengenalkan batik itu sendiri. Jadi pemakaian batik di sekolah diharapkan akan jadi alternatif lain dalam memperkenalkan baju batik. Penggunaan baju batik di lingkungan sekolah hendaknya lebih meninggkatkan rasa bangga anak didik akan batik dan lebih mengenali budaya bangsa dan tentunya akan melestarikannya. 3.4 Sekolah Yang Berdedikasi Untuk Meningkatkan Rasa Nasionalisme Anak Didik Ada pepatah mengatakan bahwa untuk membangun suatu Negara benahi dahulu system pendidikan yang ada pada Negara tersebut, pernyataan ini berasal dari salah-satu tokoh dari jepang, kita ketahui bahwa setelah Negara jepang mundur dari Negara Indonesia akibat adanya pengeboman kota Nagasaki dan hirosima, seluruh Negara jepang porak poranda akibat dari bom atom. Tapi jepang tidak menyerah pada keadaan yang sangat mengerikan, jepang mulai membangun negaranya dari bidang pendidikan dan hasilnya bisa kita lihat sekarang bahwa jepang merupakan Negara di asia yang paling maju. Bukan untuk membanggakan Negara jepang, tetapi sekedar perbandingan agar pemerintah Indonesia lebih memperhatikan pendidikan. Dan satu lagi pernyataan bahwa suatu Negara yang sukses adalah Negara yang menghargai setiap budaya bangsa. Dari dua pernyataan diatas bisa kita simpulkan: Sekolah adalah bentuk nyata dari pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia, jadi sekolah adalah sarana yang memberikan pengetahuan pada anak bangsa dimana didalam sebuah sekolah terdapat komponen yaitu : guru, kepala sekolah. Jadi sekolah yang ada tidak hanya memberikan pengetahuan umum kepada anak didik tetapi memberikan sesuatu yang dapat meningkatkan rasa bangga, rasa nasionalisme misalnya dengan kegiatan ekstrakulikuler seperti acara memperkenalkan budaya bangsa lewat pentas seni, atau kegiatan setiap minggu yang mempelajari kebudayaan bangsa supaya generasi bangsa dapat berkarya dengan beragam budaya bangsa. Jadi intinya kita dapat menggabunggkan antara sikap menghargai budaya bangsa dengan edukasi budaya Indonesia dan memajukan pendidikan bangsa di lingkungan sekolah. Apabila sekolah berdedikasi untuk meninggkatkan hal ini kita pasti dapat menyaingi Negara lainnya. 3.5 Penggunaan Batik Menjadi Trend Sehari-hari Pada jaman kerajaan majapahit dulu, yang biasanya menggunakan batik adalah keluarga raja tetapi seiring berjalannya waktu penggunaan batik sudah lebih meluas ke lingkungan masyarakat. Biasanya batik terlihat pada acara-acara formal seperti rapat pejabat, di instansi pemerintahan, di acara pesta. Sekarang penggunaan baju batik tidak hanya digungakan pada acara normal saja bahkan sekarang banyak barang-barang yang bermotif batik, contoh nya motif batik yang terlihat pada sandal, sepatu, seprai, seprai, sarung bantal dan terakhir motif batik terlihat pada pagelaran kereta api yang bermotif batik. Dan belakangan banyak sekali masyarakat yang menggunakan batik baik ke sekolah maupun pasar, baik pelajar maupun orang tua. ini adalah bukti bahwa batik sendiri telah menjadi populer dan jadi trend sehari-hari masyarakat indoesia, sekarang bagaimana caranya agar trend yang ada sekarang bisa tetap bertahan. upayakan agar identitas dan kecintaan pada batik di kehidupan modern ini tidak memudar. batik bukan hanya bagian dari masa lalu, tapi juga masa kini, dan tetap eksis di masa datang. 4.1 Faktor Yang Mempengaruhi yaitu Faktor Internal 4.1.1 Pemerintah Dan Masyarakat Kurang Memperhatikan Budaya Bangsa Pengakuan Malaysia atas beberapa budaya bangsa Indonesia merupakan cambukan bagi bangsa Indonesia, cambukan bukan kepada pemerintah tetapi juga bagi masyarakat. Bagaimana tidak jika budaya asli dari Indonesia yang berasal dari nenek moyang terdahulu di klaim sebagai milik negara lain. Mengapa Negara Malaysia mengakui apa yang kita miliki adalah milik mereka?. Jelas sekali hal ini disebabkan kurangnya peran aktif pemerintah dalam mendeklarasikan setiap budaya bangsa yang beragam. Kita mengetahui bahwa kebudayaan bangsa yang beragam menjadi keunikan dari Negara Indonesia yang menjadikan Indonesia menjadi kaya akan budaya, tetapi tidak dipungkiri keberadaan budaya yang sangat beragam bisa menjadi kelemahan Karena terlalu banyaknya kebudayaan, sehingga ada beberapa kebudayaan yang kurang diperhatikan menjadikan kebudayaan – kebudayaan tersebut hilang dimakan waktu. Tetapi hal ini bisa diminimalisir dengan adanya peran pemerintah daerah seluruh Indonesia untuk memberdayakan kebudayaan daerah masing-masing dan usaha pemerintah juga harus ditimpali oleh peran masyarakat, masyarakat yang terbuka dan mendukung segala program pemerintah, bila kedua pihak dapat bekerjasama maka budaya kita tetap ada dan bisa dinikmati dari generasi ke generasi berikutnya. 4.1.2 Kurikulum Sekolah Yang Memuat Tentang Rasa Cinta Tanah Air Pemahaman masyarakat tentang budaya Indonesia sangat kurang, apalagi di kalangan pelajar. Rasa cinta tanah air bisa timbul bila ada pemahaman atau pengetahuan tentang Negara, terutama pengetahuan tentang budaya. Kurikulum sekolah tentang pengajaran rasa cinta tanah air merupakan sesuatu yang berpengaruh untuk memberikan pengetahuan lebih tentang Negara Indonesia dan kebudayaannya. Para pelajar dapat memperoleh sesuatu yang dapat menambah kecintaan kepada Negara Indonesia. Apalagi pentingnya pengetahuan akan budaya atau Negara untuk para pelajar agar sesuatu yang menjadi identitas dari bangsa kita tetap terjaga, Karena para pelajar merupakan generasi yang akan meneruskan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk itu diperlukan peran sekolah yang mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan anak didik tentang rasa cinta tanah air, seperti kegiatan ekstrakulikuler kesenian daerah. jadi bukan saja mengetahuinya secara tertulis tetapi juga mengetahuinya secara keseluruhan. banyak potensi yang ada pada negara ini yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat dan negara, pengetahuan akan itu dapat menyadarkan kita untuk memanfaatkan potensi negara kita. 4.1.3 Batik Yang Mudah Di Desain Sesuai Mode Banyak sekali baju batik sekarang yang mengikuti mode yang sedang berkembang, batik tidak lagi monoton pada mode yang sama. Hal ini dilakukan selain kain batik yang fleksibel untuk dikreasikan juga untuk mengimbangi pengaruh busana dari luar. Kain batik bisa saja divariasikan kedalam beberapa mode tetapi juga harus memperhatikan filosofi dari batik itu sendiri.karena batik dapat dikreasikan, penggunaanya jadi semakin familiar di lingkungan sekolah dan masyarakat. 4.2 Faktor Yang Mempengaruhi yaitu Faktor eksterna 4.2.1 Masuknya Kebudayaan Asing Dan Kemajuan Teknologi Tidak dapat disangkal masuknya kebudayaan asing ke Negara kita berpengaruh pada rasa nasionalisme anak bangsa, seperti yang kita bahas sebelumnya bahwa salah satu penerapan rasa nasionalisme adalah dengan mempertahankan kebudayaan bangsa. sering sekali kebudayaan asing dan kemajuan teknologi menjadi factor hilangnya kebudayaan. Contohnya kebudayaan asing yang sering mengkomsumsi minuman ber-alkohol, tentunya kebiasaan ini tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia. Dan kemajuan teknologi yang begitu pesat memberikan ancaman tersendiri. Karena kita ketahui kebudayaan modern yang bersifat teknologi telah masuk kedalam seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mereka menganggap dengan teknologi, semuanya akan terasa lebih mudah dan kemudaan teknologi yang berkembang sekarang berdampak pada kurangnya interaksi dalam kehidupan bermasyarakat jadi terkesan lebih mementingkan kepentingan sendiri. Sehingga lambat laun menghasilkan generasi yang malas dan generasi yang kurang . Dan lambat laun mengeser kebudayaan yang telah tertanam pada diri masing-masing sebagai warga negara indonesia yang suka bekerja keras, gotong royong dan kekeluargaan. 4.2.2 Trend Baju Masa Kini Trend baju masa kini banyak dipengaruhi dari budaya luar seperti baju mini dan jeans. Tentu saja trend yang seperti itu bertolak belakang pada identitas bangsa Indonesia yang lebih tertutup dalam berpakaian. Trend baju masa kini berpangaruh pada kurangnya kecintaan pelajar pada baju daerah, dan kecintaan pada baju daerah perlahan memudar dan bila ini tetap terjadi tak ayal keberadaan baju daerah akan hilang. 4.2.1 Tantangan Yang Membangkitkan Rasa Nasionalisme Pengakuan Malaysia atas batik memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan budaya bangsa. ini berpengaruh pada peningkatan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia. Untuk itu sebenarnya, secara tidak langsung pengakuan Malaysia telah menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya pelestarian budaya yang beragam dan menggunakan segala budaya untuk kepentingan Negara. Malaysia memasukkan beberapa budaya asli Indonesia dalam iklan promosi pariwisata negaranya. peristiwa ini menyadarkan kita tentang beberapa hal : a. peristiwa itu mengingatkan kita bahwa budaya kita yang saat ini pelan-pelan sudah mulai kita lupakan ternyata bagi negara lain menjadi sesuatu yang memiliki “nilai lebih” dan memiliki daya tarik wisata, b. peristiwa itu memacu kita untuk memiliki perhatian yang lebih terhadap pengembangan budaya bangsa sekaligus menyadarkan kita bahwa dibutuhkan upaya sistematis untuk memelihara dan mengembangkan budaya asli kita baik melalui pendidikan formal maupun melalui aktivitas dalam masyarakat, c. di masa global ini jika budaya kita tidak kita pelihara sendiri maka tidak bisa dihalangi jika budaya kita akan dikembangkan di negara lain. 5.1 Kesimpulan Rasa nasionalisme dapat ditunjukkan dengan menghargai dan melestarikan budaya bangsa warisan dari nenek moyang yang beragam. Penanaman rasa nasionalisme dengan menghargai budaya dapat dilakukan di sekolah lewat penggunaan batik dimana batik merupakan salah-satu budaya bangsa yang sempat diklaim oleh Negara lain. Untuk dapat meningkatkan rasa cinta tanah air dengan mengenali budaya bangsa diperlukan peran pemerintah dan masyarakat. Pelestarian kebudayaan diperlukan untuk mempertahankan identitas Negara dan usaha itu dapat dilakukan melalui pengajaran rasa cinta tanah air di dalam sekolah sehingga pelajar sebagai generasi penerus bangsa selanjutnya dapat mengenali dan mewariskan budaya bangsa ke generasi berikutnya agar budaya bangsa yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia dapat terus lestari dan menjadi menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia 5.2 Rekomendasi Dari hasil pembahasan yang telah penulis bahas, penulis memberikan saran kepada semua pihak, khususnya pemuda untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme, karena pemuda adalah calon penerus perjuangan dan pembangunan bangsa di masa yang akan datang dan agar pelajar dapat lebih kreatif dalam mengembangkan kebudayaan lewat pentas seni atau pegelaran seni, pemakaian baju batik dan banyak lagi kegiatan yang dapat menghidupkan kembali kebudayaan di kalangan masyarakat . Selain itu, penulis memberikan saran kepada masyarakat dan pemerintah untuk lebih mengupayakan peningkatan nasionalisme di kalangan pemuda. http://joely-manihuruk.blogspot.com/2012/03/makalah-meningkatkan-rasa-nasionalisme.html

Read More...

Selasa, 03 Juli 2012

Daftar Klaim Negara Lain Atas Budaya Indonesia

Kasus Tari Pendet dari Bali membuat kita tersentak, beragam komentar tentang hal itu, Tari Pendet ini menambah artefak budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan, diklaim, dan atau dieksploitasi secara komersial oleh korporasi asing, oknum warga negara asing, ataupun negara lain. Berikut adalah daftar nya: 1. Batik dari Jawa oleh Adidas

2. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
5. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
6. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
7. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda 8. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda 9. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda 10.Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing 11. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia 12. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia 13. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia 14. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia 15. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
16. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
17. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
18. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia 19. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia 20. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
21. Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris 22. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia 23. Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
24. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd 25. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia 26. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda 27. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang 28. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia 29. Kain Ulos oleh Malaysia
30. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
31. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia 32. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia
http://imbalo.wordpress.com/2009/08/24/daftar-klaim-negara-lain-atas-budaya-indonesia/

Read More...

Perkembangan Sosial Dan Kebudayaan Indonesia

Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman Firdaus. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola lingkungan dan mengolah sumberdaya secara aktif sesuai dengan seleranya. Karena itulah manusia mengembangkan kebiasaan yang melembaga dalam struktur sosial dan kebudayaan mereka. Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya memenuhi dunia. Di lain pihak, kemampuan manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif itu telah membuka peluang bagi pengembangan berbagai bentuk organisasi dan kebudayaan menuju peradaban. Dinamika sosial itu telah mewujudkan aneka ragam masyarakat dan kebudayaan dunia, baik sebagai perwujudan adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan setempat maupun karena kecepatan perkembangannya. MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN INDONESIA Dinamika sosial dan kebudayaan itu, tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia, walaupun luas spektrum dan kecepatannya berbeda-beda. Demikian pula masyarakat dan kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya di masa lampau, walaupun perkembangannya dewasa ini agak tertinggal apabila dibandingkan dengan perkembangan di negeri maju lainnya. Betapapun, masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang beranekaragam itu tidak pernah mengalami kemandegan sebagai perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yang timbul akibat perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian generasi. Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka . Betapapun cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan factor apapun penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro dan kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi pro dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kultur seperti Indonesia. PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN DEWASA INI Masyarakat Indonesia dewasa ini sedang mengalami masa pancaroba yang amat dahsyat sebagai akibat tuntutan reformasi secara menyeluruh. Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal pada kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan teknologi maju untuk mempercepat pelaksanaannya. Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan orientasi baru. Tidaklah mengherankan apabila masyarakat Indonesia yang majemuk dengan multi kulturalnya itu seolah-olah mengalami kelimbungan dalam menata kembali tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa ini. Penerapan teknologi maju Penerapan teknologi maju untuk mempercepat pebangunan nasional selama 32 tahun yang lalu telah menuntut pengembangan perangkat nilai budaya, norma sosial disamping ketrampilan dan keahlian tenagakerja dengn sikap mental yang mendukungnya. Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya itu memerlukan penanaman modal yang besar (intensive capital investment); Modal yang besar itu harus dikelola secara professional (management) agar dapat mendatangkan keuntungan materi seoptimal mungkin; Karena itu juga memerlukan tenagakerja yang berketrampilan dan professional dengan orientasi senantiasa mengejar keberhasilan (achievement orientation). Tanpa disadari, kenyataan tersebut, telah memacu perkembangan tatanan sosial di segenap sector kehidupan yang pada gilirannya telah menimbulkan berbagai reaksi pro dan kontra di kalangan masyarakat. Dalam proses perkembangan sosial budaya itu, biasanya hanya mereka yang mempunyai berbagai keunggulan sosial-politik, ekonomi dan teknologi yang akan keluar sebagai pemenang dalam persaingan bebas. Akibatnya mereka yang tidak siap akan tergusur dan semakin terpuruk hidupnya, dan memperlebar serta memperdalam kesenjangan sosial yang pada gilirannya dapat menimbulkan kecemburuan sosial yang memperbesar potensi konflik sosial.dalam masyarakat majemuk dengan multi kulturnya. Keterbatasan lingkungan (environment scarcity) Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya cenderung bersifat exploitative dan expansif dalam pelaksanaannya. Untuk mengejar keuntungan materi seoptimal mungkin, mesin-mesin berat yang mahal harganya dan beaya perawatannya, mendorong pengusaha untuk menggunakannya secara intensif tanpa mengenal waktu. Pembabatan dhutan secara besar-besaran tanpa mengenal waktu siang dan malam, demikian juga mesin pabrik harus bekerja terus menerus dan mengoah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap di lempar ke pasar. Pemenuhan bahan mentah yang diperlukan telah menimbulkan tekanan pada lingkungan yang pada gilirannya mengancam kehidupan penduduk yang dilahirkan, dibesarkan dan mengembangkan kehidupan di lingkungan yang di explotasi secara besar-besaran. Di samping itu penerapan teknologi maju juga cenderung tidak mengenal batas lingkungan geografik, sosial dan kebudayaan maupun politik. Di mana ada sumber daya alam yang diperlukan untuk memperlancar kegiatan industri yang ditopang dengan peralatan modern, kesana pula mesin-mesin modern didatangkan dan digunakan tanpa memperhatikan kearifan lingkungan (ecological wisdom) penduduk setempat. Ketimpangan sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan perkotaan ini pada gilirannya juga menjadi salah satu pemicu perkembangan norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang befungsi sebagai pedoman dan kerangka acuan penduduk perdesaan yang harus nmampu memperluas jaringan sosial secara menguntungkan. Apa yang seringkali dilupakan orang adalah lumpuhnya pranata sosial lama sehingga penduduk seolah-olahkehilangan pedoman dalam melakukan kegiatan. Kalaupun pranata sosial itu masih ada, namun tidak berfungsi lagi dalam menata kehidupan pendudduk sehari-hari. Seolah-olah terah terjadi kelumpuhan sosial seperti kasus lumpur panas Sidoarjo, pembalakan liar oleh orang kota, penyitaan kayu tebangan tanpa alas an hokum yang jelas, penguasaan lahan oleh mereka yang tidak berhak. Kelumpuhan sosial itu telah menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan dan berlanjut dengan pertikaian yang disertai kekerasan ataupun amuk. PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN Sejumlah peraturan dan perundang-undangan diterbitkan pemerintah untuk melindungi hak dan kewajiban segenap warganegara, seperti UU Perkawinan monogamous, pengakuan HAM dan pengakuan kesetaraan gender serta pengukuhan “personal, individual ownership” atas kekayaan keluarga mulai berlaku dan mempengaruhi sikap mental penduduk dengan segala akibatnya. PENDIDIKAN Kekuatan perubahan yang sangat kuat, akan tetapi tidak disadari oleh kebanyakan orang adalah pendidikan. Walaupun pendidikan di manapun merupakan lembaga ssosial yang terutama berfungsi untuk mempersiapkan anggotanya menjadi warga yang trampil dan bertanggung jawab dengan penanaman dan pengukuhan norma sosial dan nilai-nilai budaya yang berlaku, namun akibat sampingannya adalah membuka cakrawala dan keinginan tahu peserta didik. Oleh karena itulah pendidikan dapat menjadi kekuatan perubahan sosial yang amat besar karena menumbuhkan kreativitas peserta didik untuk mengembangkan pembaharuan (innovation). Di samping kreativitas inovatif yang membekali peserta didik, keberhasilan pendidikan menghantar seseorang untuk meniti jenjang kerja membuka peluang bagi mobilitas sosial yang bersangkutan. Pada gilirannya mobilitas sosial untuk mempengaruhi pola-pola interaksi sosial atau struktur sosial yang berlaku. Prinsip senioritas tidak terbatas pada usia, melainkan juga senioritas pendidikan dan jabatan yang diberlakukan dalam menata hubungan sosial dalam masyarakat. Dengan demikian pendidikan sekolah sebagai unsur kekuatan perubahan yang diperkenalkan dari luar, pada gilirannya menjadi kekuatan perubahan dari dalam masyarakat yang amat potensial. Bahkan dalam masyarakat majemuk Indonesia dengan multi kulturnya, pendidikan mempunyai fungsi ganda sebagai sarana integrasi bangsa yang menanamkan saling pengertian dan penghormatan terhadap sesama warganegara tanpa membedakan asal-usul dan latar belakang sosial-budaya, kesukubangsaan, keagamaan, kedaerahan dan rasial. Pendidikan sekolah juga dapat berfungsi sebagai peredam potensi konflik dalam masyarakat majemuk dengan multi kulurnya, apabila diselenggarakan dengan benar dan secara berkesinambungan. Di samping pendidikan, penegakan hukum diperlukan untuk menjain keadilan sosial dan demokratisasi kehidupan berbangsa dalam era reformasi yang memicu perlembangan sosial-budaya dewasa ini. Kebanyakan orang tidak menyadari dampak sosial reformasi, walaupun mereka dengan lantangnya menuntut penataan kembali kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sesungguhnya reformasi mengandung muatan perubahan sosial-budaya yang harus diantisipasi dengan kesiapan masyarakat untuk menerima pembaharuan yang seringkali menimbulkan ketidak pastian dalam prosesnya. Tanpa penegakan hukum secara transparan dan akuntabel, perkembangan sosial-budaya di Indonesia akan menghasilkan bencana sosial yang lebih parah, karena hilangnya kepercayaan masyarakat akan mendorong mereka untuk bertindak sendiri sebagaimana nampak gejala awalnya dewasa ini. Lebih berbahayalagi kalau gerakan sosial itu diwarnai kepercayaan keagamaan, seperti penatian datangnya ratu adil dan gerakan pensucian (purification) yang mengharamkan segala pembaharuan yang dianggap sebagai “biang” kekacauan. Betapapun masyarakat harus siap menghadapi perubahan sosial budaya yang diniati dan mulai dilaksanakan dengan reformasi yang mengandung makna perkembangan ke arah perbaikan tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. http://www.wikimu.com/News/DisplayNewsRemaja.aspx?id=5142

Read More...