Potensi diri dalam diri seseorang itu berbeda-beda, bahkan bisa dikatakan tidak ada yang sama. Ketika kita dilahirkan, kita sudah di bekali suatu potensi dalam diri kita. Dan tak ada yang tahu, kelak si bayi itu menjadi apa dalam kehidupannya nanti. Kita tak ada yang bisa menebak. Karna saat kita terlahir, kita hanya seorang bocah kecil yang akan
menghadapi berbagai macam masalah hidup adan tantangan hidup yang kelak akan kita rasakan ketika kita dewasa nanti. Ada satu makna dari kehidupan kita, kita bisa merasakannya ketika kita beranjak 17tahun. Kita akan merasakan bahwa hidup itu sangat susah, dan penuh dengan peraingan. Kita hidup dengan berbagai macam kekurangan dan kelebihan. Terkadang kekurangan itu kita anggap sebagai suatu masalah besar dalam hidup kita. Semua makhluk hidup di dunia ini memang tidak ada yang sempurna, semua pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun, jangan jadikan kekurangan kita sebagai suatu hambatan besar yang menghalangi kita untuk berpotensi dan berprestasi.
Semua butuh proses. Ya. Kata itu yang harus kita ingat jika kita mengalami suatu hambatan dalam meraih suatu kesuksesan. Orang yang sudah berhasil, mereka juga pernah mengalami yang namanya GAGAL. Namun mereka terus bangun dan bangun lagi demi mencapai suatu hasil yang memuaskan. Dan sampai mereka BERHASIL. Namun, tidak sampai disitu saja. Mereka terus menggolang, bagaimana caranya usaha itu harus berkembang dan masalah apa saja yang dihadapi nanti, dan bagaimana cara mengatasinya. Serta berfikir bagaimana meminimalisasi masalah yang akan muncul nanti agar masalah itu tidak berubah menjadi masalah besar.
Agar potensi kita ini dapat berkembang dan sedikitnya hambatan, kita perlu dukungan dari dalam diri kita maupun dari luar diri kita. Karna kita hidup bukan untuk diri sendiri. Melainkan untuk semua orang. Jadi, kita perlu dukungan dari mereka. Dan orangtua yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Akan tetapi, tidak semua orangtua menyetujui setiap tindakan kita. Setiap pilihan hidup kita, kadang di tentang oleh orangtua. Dan bahkan melarang keras. Namun apa yang bisa kita lakukan ketika kita di hadapkan dalam posisi seperti itu, kita hanya bisa berfikir dan diam. Bagaimana caranya agar orang tua kita menyetujui setiap keinginan kita. Mempercayai, bahwa kita mampu kita bisa. Namun orangtua kadang memaksakan kehendaknya, dan apa yang terjadi? Si anak tidak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Dan mencoba hal baru yang sama sekali tidak ada dalam dirinya.
Kita tidak dapat menyalahkan orangtua begitu saja. Karna yang namanya orangtua pasti menginginkan kebahagiaan pada anaknya. Kebahagiaan yang akan kita raih dimasa mendatang (masa depan). Walaupun ada sedikit keterpaksaan di dalamnya, namun apa salahnya kita mencoba hal yang baru? Mungkin, orangtua lebih tau kita. Dalam hidup, tidak semua orang bisa mencapai potensi yang kita anggap itu adalah kemampuan kita. Kadang potensi diri itu tidak kita sadari. Apa sih potensi diri kita?
Seperti lagunya bondan, Hidup Itu Berawal Dari Mimpi. Yups! Betul sekali. Kita hidup dengan berbagai mimpi. Terkadang kita bermimpi sangat indah, namun terkadang kita mendapatkan mimpi yang sangat buruk. Mimpi saya adalah menjadi seorang dokter yang bisa menyembuhkan pernyakit oprang tanpa membebani mereka. Tanpa membayar mahal, tapi mereka bisa sembuh. Itulah impian saya sejak saya kecil. Tanpa berfikir panjang, saya terus mengembangkannya sampai saya duduk dikursi SMP. Namun, ketika lulus SMP saya dihadapkan sebuah masalah yang menurut saya adalah halangan dalam mencapai mimpi indah saya itu. mimpi buruk. Ya, inilah yang disebut mimpi buruk. Saya dihadapkan pada pilihan yang sangat membingungkan. Orangtua saya tidak setuju ketika saya ingin masuk SMA. Karna orangtua saya berfikir, bahwa saya tidak mungkin bisa menjadi seorang dokter. Karna untuk menjadi seorang dokter itu tidak mudah dan biaya yang harus di keluarkan pun sangatlah banyak. Dan mungkin keluarga saya tidak cukup mampu untuk itu. Akhirnya, ibu saya mengusulkan agar saya jadi seorang teknisi. Ya. Itulah kata orangtua saya. Akhirnya, “mau tidak mau” “suka tidak suka” saya menuruti. Akhirnya, saya jadi malas untuk belajar di sekolah. Karna memang saya kurang suka dan bisa. Hingga suatu ketika saya mulai merasa, bahwa mimpi itu tidak selamanya jadi kenyataan. Biar saya hadapi semua ini, dan mulai dengan sesuatu yang baru. Saya mulai menyukainya. Mulai memahami. Bahwa seorang teknisi juga kelak bisa sukses. Dan bisa membantu oranglain juga. Walau tidak seperti dokter yang bisa menyembuhkan orang dari penyakit, namun saya bisa jadi dokter teknisi. J
Namun tidak mudah untuk mencapai semua itu, butuh proses dan terus berusaha. Dengan mempelajari semua tentang komputer. Agar menjadi teknisi yang handal dan sukses di masa mendatang. J
Jumat, 02 Desember 2011
POTENSI DIRI TERKADANG BERTENTANGAN
Diposting oleh pipit damayanti di 00.30 0 komentar
Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kesejahteraan
Semua manusia membutuhkan Pengetahuan dan Ilmu pengetahuan, Pendidikan, dan juga Teknologi. Saat manusia dilahirkan, manusia dikaruniai otak atau pemikiran, kesehatan, dan perasaan. Oleh karena itu kita harus bersyukur dengan segala sesuatu yang kita miliki. Karena semua manusia "Tidak ada yang
sempurna". Dan harta yang tak ternilai harganya adalah Ilmu Pengetahuan. Manusia bisa memanfaatkan pengetahuan yang dimilikinya agar bisa bermanfaat dan membantu orang banyak. "Pengetahuan tidak akan pernah habis tetapi pengetahuan akan selalu berkembang sampai kapanpun”. Pada dasarnya, manusia itu tidak tahu apapun, tapi dengan ilmu yang kita dapatkan kita semua jadi tahu akan sesuatu yang belum kita tahu menjadi tahu. Oleh karena itu ilmu Pengetahuan adalah sesuatu yang paling penting bagi semua manusia di bumi ini
Seperti yang sudah di jelaskan, bahwa Ilmu Pengetahuan akan selalu berkembang. Oleh karena itu kita harus selalu berfikir bagaimana supaya ilmu yang kita miliki terus berkembang. Dan kita harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baru yang muncul agar tidak GAPTEK.
Zaman telah berevolusi (berubah). Pikiran kita pun juga harus berubah. Sekarang kita harus lebih memikirkan lagi tentang masa depan kita. Zaman kini telah modern. Segala sesuatu di zaman ini sudah semakin mahal, baru, canggih dan juga berkualitas, termasuk ilmu dan teknologi. ”Ilmu itu sangat Mahal harganya”. Oleh karena itu, agar kita tidak megeluarkan banyak biaya maka salah satu caranya adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Belajar itu memang melelahkan, menguras otak, tenaga dan pikiran. Tapi apa yang kita dapatkan nanti akan terasa sangat berharga pada masa depan kita.
Di zaman sekarang ini, bukan hanya ilmu yang berkembang. Teknologi pun ikut mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan Ilmu yang dimiliki, manusia terus mengembangkan teknologi dari waktu ke waktu. Tak heran apabila sesuatu yang baru bermunculan di zaman ini. "Lebih Fleksibel, Lebih Mewah, Lebih Canggih, bahkan serba Instan”. Itulah kata-kata yang dapat mencerminkan dari teknologi-teknologi yang ada sekarang ini. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi itu saling berhubungan. Maksudnya adalah meskipun terdapat alat-alat canggih di depan mata kita, namun kita tidak memiliki pengetahuan (seperti cara untuk menggunakannya) itu percuma saja. Atau sebaliknya, meskipun kita memiliki ilmu yang banyak tetapi kita tidak mau mempergunakannya untuk menciptakan teknologi-teknologi yang baru itu juga percuma.
Makanya antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi itu saling mendukung dan juga melengkapi. Banyak hal yang dapat kita lakukan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Jadi, gunakanlah Ilmu-Mu untuk melakukan hal positif serta manfaatkanlah teknologi-teknologi yang ada untuk menambah wawasan-Mu. Karena semuanya itu dapat menciptakan kesejahteraan untuk diri sendiri, dan banyak orang disekitar kamu.
Jangan katakan "Aku tidak bisa melakukannya", tapi kamu harus ingat "tidak ada yang sempurna". Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi, gunakan kelebihan kamu untuk melakukan hal-hal positif yang bermanfaat dan menutupi kekurangan kamu.
Jadi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kesejahteraan itu memliki hubungan yang sangat erat. Karena ketika kita memiliki ilmu pengetahuan yang luas, dari ilmu tersebut kita mampu membuat sesuatu yang baru dan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat disekitar kita.
Diposting oleh pipit damayanti di 00.26 0 komentar
PERISTIWA 10 NOVEMBER
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini
adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme
Kronologi penyebab peristiwa
Ø Kedatangan Tentara Jepang ke Indonesia
Tanggal 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian tanggal 8 Maret 1942, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan Perjanjian Kalijati. Setelah penyerahan tanpa syarat tesebut, Indonesia secara resmi diduduki oleh Jepang.
Ø Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus 1945. Dalam kekosongan kekuasaan asing tersebut, Soekarno kemudian memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Ø Kedatangan Tentara Inggris & Belanda
Setelah kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Tentara Inggris datang ke Indonesia tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) atas keputusan dan atas nama Blok Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Namun selain itu tentara Inggris yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda. NICA (Netherlands Indies Civil Administration) ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuk tujuan tersebut.
Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru / Hotel Yamato (bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial, sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch. Ploegman pada sore hari tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.
Ø Kematian Brigadir Jenderal Mallaby
Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan bersenjata di Surabaya tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30. Mobil Buick yang ditumpangi Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah. Kesalahpahaman menyebabkan terjadinya tembak menembak yang berakhir dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tak diketahui identitasnya, dan terbakarnya mobil tersebut terkena ledakan granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali. Kematian Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh untuk mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.
Ultimatum 10 November 1945
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.
Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.
Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.
Diposting oleh pipit damayanti di 00.23 0 komentar